GAS TURBINGENERATOR
Gas Turbine Generator (GTG) di PT. Petrokimia
merupakan salah satu unit pembangkit listrik yang dimanfaatkan untuk menunjang
proses produksi pupuk. Prinsip kerja Gas turbine generator yaitu
memanfaatkan gas sebagai fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran internal
sehingga dapat memutar generator lalu menghasilkan listrik. GTG tersusun
atas komponen-komponen utama seperti air inlet section, compressor section,
combustion section, turbine section, dan exhaust section.
Otomatisasi GTG Pabrik I PT. Petrokimia Gresik dikendalikan sistem kontrol yang
disebut SPEEDTRONIC IV yang menggunakan sistem kontrol tiga redundant 16
bit microprocessor.
Kata kunci : Gas Turbine Generator, fluida,
SPEEDTRONIC IV
1.
PENDAHULUAN
Gas Turbine
Generator (GTG) di
PT. Petrokimia merupakan salah satu unit pembangkit listrik yang dimanfaatkan
untuk menunjang proses produksi pupuk. Unit GTG yang digunakan di Pabrik I
PT.Petrokimia Gresik adalah Gas Turbin Generator HITACHI (2006 J) dengan
kapasitas daya 18,350 MW dan tegangan 13,6 - 13,8 KV / 50 Hz.
Desain
pertama turbin gas dibuat oleh John Wilkins seorang Inggris pada tahun 1791.
Sistem tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu atau minyak,
kompresornya digerakkan oleh turbin dengan perantara rantai roda gigi. Pada
tahun 1872, Dr. F. Stolze merancang sistem turbin gas yang menggunakan
kompresor aksial bertingkat ganda yang digerakkan langsung oleh turbin reaksi
tingkat ganda. Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H. Holzworth, dibuat suatu
sistem turbin gas yang mencoba menggunakan proses pembakaran pada volume
konstan. Tetapi usaha tersebut dihentikan karena terbentur pada masalah
konstruksi ruang bakar dan tekanan gas pembakaran yang berubah sesuai beban.
Tahun 1904, “Societe des Turbomoteurs” di Paris membuat suatu sistem
turbin gas yang konstruksinya berdasarkan desain Armengaud dan Lemate yang
menggunakan bahan bakar cair. Temperatur gas pembakaran yang masuk sekitar 450
C dengan tekanan 45 atm dan kompresornya langsung digerakkan oleh turbin.
Selanjutnya, pada tahun 1935 sistem turbin gas mengalami perkembangan yang
pesat dimana diperoleh efisiensi sebesar kurang lebih 15%. Pesawat pancar gas
yang pertama diselesaikan oleh “British Thomson Houston Co” pada tahun
1937 sesuai dengan konsepsi Frank Whittle (tahun 1930).
II. PRINSIP
KERJA GAS TURBINE
GENERATOR
Gas turbine
generator adalah
suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk memutar turbin dengan
pembakaran internal sehingga dapat memutar generator lalu menghasilkan
listrik. Didalam turbin gas, energi kinetik dikonversikan menjadi energi
mekanik melalui udara bertekanan yang memutar roda turbin sehingga menghasilkan
daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu
kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Udara masuk
kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor
berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga
temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk ke dalam
ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara
mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut
berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar
hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke
turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut
ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan
untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator
listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar
melalui saluran buang (exhaust). Secara umum proses yang terjadi pada
suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:
- Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
- Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan udara kemudian di bakar.
- Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel (nozzle).
- Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan.
Pada
kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh
turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri.
Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin
gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
1.
Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure
losses) di ruang bakar.
2.
Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya
gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
3.
Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur
dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
4.
Adanya mechanical loss, dsb.
III.
KOMPONEN GAS TURBINE
GENERATOR
Turbin gas
tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section, compressor
section, combustion section, turbine section, dan exhaust section. Sedangkan
komponen pendukung turbin gas adalah starting equipment, lube-oil system,
cooling system, dan beberapa komponen pendukung lainnya.
Gambar 1.
komponen gas turbin generator
|
Berikut ini
penjelasan tentang komponen utama turbin gas:
1.
Air Inlet Section. Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu
yang terbawa dalam udara sebelum masuk ke kompresor.
2.
Compressor Section. Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow
compressor, berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet
air section hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran
dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya
output turbin yang besar.
3.
Combustion Section. Pada bagian ini terjadi proses pembakaran
antara bahan bakar dengan fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan
bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang diubah menjadi
energi kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces
yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem
adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin.
4.
Turbin Section. Turbin section merupakan tempat terjadinya
konversi energi kinetik menjadi energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak
compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total yang
dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, dan
sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan.
5.
Exhaust Section. Exhaust section adalah bagian akhir
turbin gas yang berfungsi sebagai saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar
dari turbin gas.
Adapun
beberapa komponen penunjang dalam sistem turbin gas adalah sebagai berikut:
- Starting equipment. Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja.
- Coupling dan Accessory Gear. Berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari poros yang bergerak ke poros yang akan digerakkan.
- Fuel System. Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan sebagai bahan bakar harus bebas dari cairan kondensat dan partikel-partikel padat. Untuk mendapatkan kondisi tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi dengan knock out drum yang berfungsi untuk memisahkan cairan-cairan yang masih terdapat pada fuel gas.
- Lube Oil System. berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu pada setiap komponen sistem turbin gas.
- Cooling System. Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing.
IV. SISTEM
KONTROL GAS TURBINE
GENERATOR
Kontrol
otomatis GTG dilakukan oleh peralatan kontrol SPEEDTRONIC. Peralatan kontrol
SPEEDTRONIC merupakan peralatan kontrol yang memang dirancang khusus untuk
mengendalikan GTG. Di PT. Petrokimia Gresik sistem kontrol SPEEDTRONIC
yang digunakan adalah tipe Mark IV. Sistem Mark IV merupakan peralatan kontrol
digital turbin secara otomatis yang telah dipelajari dan disempurnakan dengan
sukses selama lebih dari 40 tahun. Sistem kontrol SPEEDTRONIC Mark IV merupakan
salah satu bagian dari seni teknologi, didalamnya terdapat tiga redundant
16 bit microprocessor pengendali dan dua dari tiga voting redundansi
pada kontrol kritis dan parameter pengaman. Sensor kontrol dan proteksi juga
terdiri dari triple redundant, dan didistribusikan di antara tiga kontrol processor.
Sistem sinyal output dipilih pada logic relay untuk yang solenoid dan 3 pada
valve coil servo untuk sinyal analog, sehingga memaksimalkan dua sisi, yaitu
sisi keamanan dan kehandalan.
Gambar 2.
Diagram blok Gas Turbine Generator
|
Sistem
kontrol Mark IV dirancang untuk memenuhi semua kebutuhan dari kontrol turbin
gas. Hal yang dikontrol termasuk pengawasan cairan, gas, dan juga masukan bahan
bakar agar sesuai dengan persyaratan kecepatan maupun persyaratan beban.
Kontrol terhadap temperatur juga dilakukan dengan penjagaan kondisi temperatur
tetap stabil dan tidak mencapai batas maksimal. Selain itu, masukan air dan uap
dikontrol untuk menyesuaikan dengan kebutuhan operasi peralatan. Sistem kontrol
Mark IV juga membantu urutan logika sistem dari otomatisasi startup, shutdown,
dan cooldown.
Interface dari sistem Mark IV ditampilkan
oleh sebuah layar CRT, berwarna hitam dan putih, yang memberikan informasi
kepada operator tentang kondisi operasi terkini. Komunikasi antara interface
operator dengan turbin, dikontrol dengan memanfaatkan empat microprocessor yang
disebut communicator. Communicator juga menangani komunikasi
antar fungsi kontrol processor, sehingga mengurangi potensi kerusakan
software dan kesalahan data. Pada Communicator juga terdapat LED, berfungsi
sebagai indikator yang langsung terhubung dengan processor. Indikator
ini membantu untuk pengawasan terhadap operasi turbin, sehingga meminimalisir
kacaunya operasi bila terjadi kegagalan baik dari microprocessor maupun CRT.
V.
KESIMPULAN
a.
Dengan output daya pada orde MegaWatt, Gas Turbine Generator merupakan
unit pembangkit listrik yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang proses produksi
suatu industri.
b.
Dengan sistem kontrol tiga redundant 16 bit microprocessor
pengendali dan dua dari tiga voting redundansi pada kontrol kritis dan
parameter pengaman, sistem kontrol SPEEDTRONIC Mark IV merupakan sistem kontrol
yang mempunyai kelebihan dari sisi keamanan dan kehandalan.
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Gunterus,
Frans.1997. Falsafah Dasar : Sistem Pengendalian Proses. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo
Ogata,
Katsuhiko, (1997), Teknik Kontrol Automatik Jilid I dan II Edisi 2.
Jakarta: Erlanggga.
Industrial
Autimation Research Group (IARG). Distributed Control System. Departemen Teknik
Fisika-ITB: Bandung